MOJOKERTO, - Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor, Koramil 0815/17 Trawas Kodim 0815/Mojokerto bersama KPH Pasuruan melakukan kegiatan mitigasi di Kawasan Wana Wisata Air Terjun Dlundung, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (18/01/2022)
Selain Koramil Trawas dan Perhutani, kegiatan ini sedikitnya melibatkan 30 personel lebih dari berbagai unsur, antara lain, Pemerintah Kecamatan dan Polsek Trawas, Manager dan Staf Wana Wisata Air Terjun Dlundung, dan warga yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ketapanrame.
Danramil 0815/17 Trawas Kapten Arh Suminto, mengatakan, kegiatan mitigasi bencana kali ini dengan sasaran pembersihan sampah, pemangkasan dan pemotongan pohon yang sudah lapuk dan tumbang disepanjang aliran sungai kawasan Wana Wisata Air Terjun Dlundung. “Tujuannya untuk mencegah terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor”, katanya.
Seperti kita ketahui bersama, Trawas merupakan salah satu kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Mojokerto, dengan curah hujan cukup tinggi setiap tahunnya. Terlebih dikawasan ini, sebagai salah satu destinasi wisata dan area camping ground yang sering dikunjungi warga, termasuk dari luar Trawas dan Mojokerto.
“Untuk itu, guna mengantisipasi kerawanan bencana, maka kami dari TNI dan Polri bersama Pemerintah Kecamatan Trawas, Perhutani, Pengelola Wana Wisata dan LMDH melakukan karya bakti sebagai langkah mitigasi. Karena semua ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri melainkan harus kerja sama dan gotong royong unsur Forpimka, Perhutani dan semua pihak”, tutupnya.
Selain Danramil, tampak hadir dalam kegiatan, Kapolsek Trawas AKP Didit Setyawan, S.H., Koordinator Wana Wisata Air Terjun Dlundung, Adi Suponco, Anggota Koramil Trawas, Polsek Trawas, para Mantri/Mandor Perhutani KRPH Kemloko BKPH Pacet KPH Pasuruan, Ketua LMDH Desa Ketapanrame, Muda’i beserta anggota.
Pantauan di lapangan, gabungan personel TNI-Polri-Perhutani, Satpol PP Kecamatan dan LMDH bahu membahu melakukan penyisiran dan pembersihan aliran sungai dari berbagai sampah seperti batang, dahan dan ranting pohon, serta sampah lainnya yang menghambat aliran air. Tampak pula para petugas melakukan pemotongan dan pemotongan pohon menggunakan senzo.
Selain Koramil Trawas dan Perhutani, kegiatan ini sedikitnya melibatkan 30 personel lebih dari berbagai unsur, antara lain, Pemerintah Kecamatan dan Polsek Trawas, Manager dan Staf Wana Wisata Air Terjun Dlundung, dan warga yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ketapanrame.
Danramil 0815/17 Trawas Kapten Arh Suminto, mengatakan, kegiatan mitigasi bencana kali ini dengan sasaran pembersihan sampah, pemangkasan dan pemotongan pohon yang sudah lapuk dan tumbang disepanjang aliran sungai kawasan Wana Wisata Air Terjun Dlundung. “Tujuannya untuk mencegah terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor”, katanya.
Seperti kita ketahui bersama, Trawas merupakan salah satu kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Mojokerto, dengan curah hujan cukup tinggi setiap tahunnya. Terlebih dikawasan ini, sebagai salah satu destinasi wisata dan area camping ground yang sering dikunjungi warga, termasuk dari luar Trawas dan Mojokerto.
Baca juga:
Danrem 082/CPYJ Peduli Terhadap Lingkungan
|
“Untuk itu, guna mengantisipasi kerawanan bencana, maka kami dari TNI dan Polri bersama Pemerintah Kecamatan Trawas, Perhutani, Pengelola Wana Wisata dan LMDH melakukan karya bakti sebagai langkah mitigasi. Karena semua ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri melainkan harus kerja sama dan gotong royong unsur Forpimka, Perhutani dan semua pihak”, tutupnya.
Selain Danramil, tampak hadir dalam kegiatan, Kapolsek Trawas AKP Didit Setyawan, S.H., Koordinator Wana Wisata Air Terjun Dlundung, Ponco, Anggota Koramil Trawas, Polsek Trawas, para Mantri/Mandor Perhutani KRPH Kemloko BKPH Pacet KPH Pasuruan, Ketua LMDH Desa Ketapanrame beserta anggota.
Pantauan di lapangan, gabungan personel TNI-Polri-Perhutani, Satpol PP Kecamatan dan LMDH bahu membahu melakukan penyisiran dan pembersihan aliran sungai dari berbagai sampah seperti batang, dahan dan ranting pohon, serta sampah lainnya yang menghambat aliran air. Tampak pula para petugas melakukan pemotongan dan pemotongan pohon menggunakan senzo. ( PENDIM 0815)